Langsung ke konten utama

Iman yang Menentukan

Bacaan Matius 8 : 1 – 13
“ Setelah Yesus Mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti Nya : Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel “ (Matius 8 : 10 ).


Jarang sekali dalam Alkitab kita membaca Tuhan Yesus heran, tetapi dalam bacaan kita hari ini kita dapat membaca bahwa Dia heran mendengar ungkapan dari seorangn perwira di Kapernaum. Bukan karena gagah atau hebatnya perkataan perwira itu, tetapi karena perwira itu mengungkapkan suatu pernyataan yang jarang didengar oleh Yesus termasuk dikalangan murid-muridnya dan orang Israel. Sebuah pernyataan yang menyatakan betapa besar imannya kepada Yesus. Suatu hari dalam sebuah pelayaran, Hudson Taylor misionari yang melayani di Cina, tiba disuatu wilayah dekat dengan sebuah pulau yang penduduknya kanibal. Perahu yang ditumpanginya tidak mendapat angin dan semakin hari semakin mendekati daratan pulau tersebut. Semua penumpang merasa ketakutan termasuk nakhoda perahu itu. Lalu nakhoda mendatangi Hudson Taylor dan memohon kepadanya untuk berdoa kepada Tuhannya. Hudson Taylor minta kepada nakhoda untuk segera memasang layar kapal itu. Semua orang di atas perahu itu menertawakan Hudson, tetapi dia berkata kalau mereka tidak menuruti permintaannya untuk memasang layar, dia tidak akan berdoa. Setelah mereka memasang layar, lalu Hudson masuk ke kamarnya untuk berdoa. Beberapa saat kemudian, kamarnya di ketuk orang. Ternyata nakhoda yang datang dan berkata kepadanya, tuan Hudson apakah anda masih berdoa, berhentilah berdoa, sebab kami sudah mendapatkan angin, bahkan sudah lebih dari yang kami perlukan. Dalam kehidupan ini, seringkali kita tidak menerima apa-apa ketika berdoa, karena kita tidak percaya bahwa Allah sanggup memberikan apa yang kita minta.


Renungkan.: Charles Spurgeon berkata : Iman yang kecil, membawa hati kita ke surga. Tetapi iman yang besar membawa surga kedalam hati kita. Karena itu latihlah dirimu untuk lebih beriman kepada Tuhan.
God bless u all..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuhan Merajut Kehidupanmu

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet. Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut: “Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini; nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas.” Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu Semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil; ” anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu. “ Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah y

Persepuluhan : Apa, Mengapa, dan Bagaimana??

Untuk dapat memahami makna perpuluhan dengan baik dan benar, maka kita harus memahami apa sebenarnya makna persembahan menurut iman Kristen kita. Pertama : Persembahan adalah tanda pengakuan Dengan memberi persembahan kita mengaku bahwa tubuh, jiwa, dan roh serta segala yang ada pada kita adalah berasal dari Tuhan dan pada hakikatnya milik Tuhan. Diri kita dan seluruh harta kita seratus persen adalah milik Tuhan yang dipercayakanNya kepada kita untuk kita kelola dan nikmati sesuai dengan kehendak Tuhan, dan kita pertanggungjawabkan kepadaNya (Matius 25:14-30 ) . Sebagian dari apa yang ada itu kita potong (dengan sadar dan sengaja) dan kita kembalikan lagi kepada Tuhan dalam ibadah sebagai tanda pengakuan kita bahwa diri dan segala kekayaan kita berasal dari Tuhan dan pada dasarnya milik Tuhan. Tradisi Israel kuno menyebutkan jumlah yang harus kita potong untuk diserahkan sebagai persembahan itu adalah sepuluh persen dari hasil panen dan ternak, sebab itulah disebut persepuluhan. Pad

Ikhlas Saat Ditinggalkan Oleh Orang yang Kita Sayangi

Ada seorang perempuan yang merasa sangat kehilangan saat ditinggal mati suami yang sangat dicintainya. Demikian besar rasa cintanya, sehingga ia memutuskan untuk mengawetkan mayat suaminya dan meletakkannya di dalam kamar. Setiap hari, dia menangisi suaminya yang telah menemaninya bertahun-tahun. Wanita itu merasa dengan kematian suaminya, maka tidak ada lagi makna dari hidup yang dijalaninya. Cerita tentang wanita itu terdengar oleh seorang pria bijak yang juga terkenal memiliki kesaktian yang tinggi. Didatanginya wanita tersebut, dan dia mengatakan bisa menghidupkan kembali suaminya. Dengan syarat dia meminta disediakan beberapa bumbu dapur yang mana hampir setiap rumah memilikinya. Namun, ada syarat lain, bumbu dapur tersebut harus diminta dari rumah yang anggota keluarganya belum pernah ada yang meninggal dunia sama sekali. Mendengar hal itu, muncul semangat di hati sang wanita tersebut. Dia berkeliling ke semua tetangga dan berbagai penjuru tempat. Setiap rumah memiliki bumbu