“… Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”
(Yakobus 5:16b).
Para dokter di Amerika Serikat telah melakukan berbagai riset tentang hubungan antara iman dan kesehatan dan mereka menyimpulkan bahwa orang yang kehidupan agamanya sehat umurnya lebih panjang. Survey menunjukkan bahwa dari 5286 responden di California, tingkat kematian orang yang pergi ke gereja lebih rendah dari pada yang tidak ke gereja. Secara umum kesehatan mereka lebih baik, lebih tahan terhadap depresi, keinginan untuk bunuh diri, ketergantungan kepada obat/alkohol atau lainnya lebih kecil. Jika mereka yang ke gereja itu menderita sakit (mis. Kanker, darah tinggi, dsb) mereka menunjukkan gejala yang lebih sedikit dan kondisi mereka lebih baik. Pada tahun 1988, Dr.Randolph Byrd, seorang kardiolog membagi 393 pasien yang berpenyakit jantung di San Fransisco General Hospital Medical Centre menjadi 2 bagian. Kelompok pertama didoakan oleh orang-orang Kristen di kota itu, kelompok yang ke dua tidak didoakan. Hasilnya adalah kelompok yang didoakan mempunyai lebih sedikit komplikasi, kasus pneumonia dan gagal jantung yang lebih kecil serta membutuhkan antibiotik yang lebih sedikit. Bahkan beberapa study yang kontroversial meyebutkan bahwa doa dapat mempengaruhi segala sesuatu, mulai dari pertumbuhan bakteri di laboratorium sampai luka yang sembuh. (Phyllis Mc Intosh, Readers’s Digest, January 2001).
Para dokter di Amerika perlu melakukan penelitian untuk membuktikan bahwa doa orang benar besar kuasanya. Sebenarnya bukan iman kita tetapi Allah yang menyembuhkan, sesuai dengan kehendak-Nya. Doa kita merupakan bagian dari proses penyembuhan ilahi, karena itu Allah seringkali menunggu doa-doa kita yang kita naikkan dengan iman sebelum menyembuhkan seseorang.
Renungkan: Allah kita adalah Yehova Rapha, mari kita mendoakan keluarga/teman yang sakit agar Allah sesuai dengan kehendak-Nya menyembuhkan mereka.
(Yakobus 5:16b).
Para dokter di Amerika Serikat telah melakukan berbagai riset tentang hubungan antara iman dan kesehatan dan mereka menyimpulkan bahwa orang yang kehidupan agamanya sehat umurnya lebih panjang. Survey menunjukkan bahwa dari 5286 responden di California, tingkat kematian orang yang pergi ke gereja lebih rendah dari pada yang tidak ke gereja. Secara umum kesehatan mereka lebih baik, lebih tahan terhadap depresi, keinginan untuk bunuh diri, ketergantungan kepada obat/alkohol atau lainnya lebih kecil. Jika mereka yang ke gereja itu menderita sakit (mis. Kanker, darah tinggi, dsb) mereka menunjukkan gejala yang lebih sedikit dan kondisi mereka lebih baik. Pada tahun 1988, Dr.Randolph Byrd, seorang kardiolog membagi 393 pasien yang berpenyakit jantung di San Fransisco General Hospital Medical Centre menjadi 2 bagian. Kelompok pertama didoakan oleh orang-orang Kristen di kota itu, kelompok yang ke dua tidak didoakan. Hasilnya adalah kelompok yang didoakan mempunyai lebih sedikit komplikasi, kasus pneumonia dan gagal jantung yang lebih kecil serta membutuhkan antibiotik yang lebih sedikit. Bahkan beberapa study yang kontroversial meyebutkan bahwa doa dapat mempengaruhi segala sesuatu, mulai dari pertumbuhan bakteri di laboratorium sampai luka yang sembuh. (Phyllis Mc Intosh, Readers’s Digest, January 2001).
Para dokter di Amerika perlu melakukan penelitian untuk membuktikan bahwa doa orang benar besar kuasanya. Sebenarnya bukan iman kita tetapi Allah yang menyembuhkan, sesuai dengan kehendak-Nya. Doa kita merupakan bagian dari proses penyembuhan ilahi, karena itu Allah seringkali menunggu doa-doa kita yang kita naikkan dengan iman sebelum menyembuhkan seseorang.
Renungkan: Allah kita adalah Yehova Rapha, mari kita mendoakan keluarga/teman yang sakit agar Allah sesuai dengan kehendak-Nya menyembuhkan mereka.
Komentar
Posting Komentar