Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2011

Push Up Untuk Teman

mungkin cerita ini terlalu panjang dan membosankan, namun jika kalian membaca sampai selesai mungkin kalian akan menangis terharu. Cerita ini mengingatkan kita kepada Sang Pencipta yg Agung. Ada seorang Profesor mata kuliah Religi yang bernama Dr. Christianson yang mengajar di sebuah perguruan tinggi kecil di bagian barat Amerika Serikat. Dr. Christianson mengajar Kekristenan di perguruan tinggi ini dan setiap siswa semester pertama diwajibkan untuk mengikuti kelas ini. Sekalipun Dr. Christianson berusaha keras menyampaikan intisari Injil kepada kelasnya, ia menemukan bahwa kebanyakan siswanya memandang materi yang diajarnya sebagai suatu kegiatan yang membosankan. Meskipun ia sudah berusaha sebaik mungkin, kebanyakan siswa menolak untuk menanggapi Kekristenan secara serius. Tahun ini, Dr. Christianson mempunyai seorang siswa yang spesial yang bernama Steve. Steve belajar dengan tujuan untuk melanjutkan studinya ke seminari dan memiliki kerinduan yang besar untuk masuk ke dalam p

Berdoa Bukan Untuk Menang

Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab, ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab, memang begitulah peraturannya. Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark lah yang paling tak sempurna. Beberapa anak meragukan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya. Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip diatasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri. Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, t

Anda Berharga Di Mata Tuhan

Ada seorang laki-laki, dimana setiap orang yang melihat fisiknya pasti setuju bahwa ia bukan laki-laki yang menarik. Badannya gemuk dan tingginya di bawah rata-rata, wajahnya tidak tampan. Ia bukan orang yang kaya raya juga bukan orang yang punya kepandaian khusus. Jalannya agak pincang, dan suaranya pun sumbang untuk menyanyi. Sebut saja ia bernama Milo. Sehari-hari ia bekerja sebagai pegawai sebuah toko buku dengan gaji yang tidak seberapa. Milo sudah hampir berumur 40 tahun, ia kadang merasa fustasi karena ia belum punya pacar hingga saat ini, Ia kadang merasa Tuhan tidak adil baginya menciptakan dirinya seperti itu, tidak ada wanita-wanita yang mengelilinginya karena mengaguminya, tidak ada kelimpahan harta padanya, atau orang-orang yang memujinya karena kehebatannya. Suatu ketika, pulang dari tempat bekerja melewati lorong yang gelap, seorang pria tinggi besar menghadangnya. Wajahnya tidak nampak jelas karena gelapnya malam. Pria itu menodongkan sebuah pisau pada dadan

ALLAH YANG MENYEMBUHKAN

“… Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yakobus 5:16b). Para dokter di Amerika Serikat telah melakukan berbagai riset tentang hubungan antara iman dan kesehatan dan mereka menyimpulkan bahwa orang yang kehidupan agamanya sehat umurnya lebih panjang. Survey menunjukkan bahwa dari 5286 responden di California, tingkat kematian orang yang pergi ke gereja lebih rendah dari pada yang tidak ke gereja. Secara umum kesehatan mereka lebih baik, lebih tahan terhadap depresi, keinginan untuk bunuh diri, ketergantungan kepada obat/alkohol atau lainnya lebih kecil. Jika mereka yang ke gereja itu menderita sakit (mis. Kanker, darah tinggi, dsb) mereka menunjukkan gejala yang lebih sedikit dan kondisi mereka lebih baik. Pada tahun 1988, Dr.Randolph Byrd, seorang kardiolog membagi 393 pasien yang berpenyakit jantung di San Fransisco General Hospital Medical Centre menjadi 2 bagian. Kelompok pertama didoakan oleh orang-orang Kristen di kota itu, kelompok yang ke dua