Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Iman yang Menentukan

Bacaan Matius 8 : 1 – 13 “ Setelah Yesus Mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti Nya : Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel “ (Matius 8 : 10 ). Jarang sekali dalam Alkitab kita membaca Tuhan Yesus heran, tetapi dalam bacaan kita hari ini kita dapat membaca bahwa Dia heran mendengar ungkapan dari seorangn perwira di Kapernaum. Bukan karena gagah atau hebatnya perkataan perwira itu, tetapi karena perwira itu mengungkapkan suatu pernyataan yang jarang didengar oleh Yesus termasuk dikalangan murid-muridnya dan orang Israel. Sebuah pernyataan yang menyatakan betapa besar imannya kepada Yesus. Suatu hari dalam sebuah pelayaran, Hudson Taylor misionari yang melayani di Cina, tiba disuatu wilayah dekat dengan sebuah pulau yang penduduknya kanibal. Perahu yang ditumpanginya tidak mendapat angin dan semakin hari semakin mendekati daratan pulau tersebut. Semua penumpang merasa ketakut

Bersyukur dan Berjuang

Di beranda belakang sebuah rumah mewah, tampak seorang anak sedang berbincang dengan ayahnya. “Ayah, nenek dulu pernah bercerita kepadaku bahwa kakek dan nenek waktu masih muda sangat miskin, tidak punya uang sehingga tidak bisa terus menyekolahkan ayah. Ayah pun harus bekerja membantu berjualan kue ke pasar-pasar,” tanya sang anak. “Apa betul begitu, Yah?” Sang ayah kemudian bertanya, “Memang begitulah keadaannya, Nak. Mengapa kau tanyakan hal itu anakku?” Si anak menjawab, “Aku membayangkan saja ngeri Yah. Lantas, Apakah Ayah pernah menyesali masa lalu yang serba kekurangan, sekolah rendah dan susah begitu?” Sambil mengelus sayang putranya, ayah menjawab, “Tidak Nak, ayah tidak pernah menyesalinya dan tidak akan mau menukar dengan apapun masa lalu itu. Bahkan, ayah mensyukurinya. Karena, kalau tidak ada penderitaan seperti itu, mungkin ayah tidak akan punya semangat untuk belajar dan bekerja, berjuang dan belajar lagi, hingga bisa berhasil seperti saat ini.” Mendapat jawaban d

Standar Umum

Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum ini. —Ulangan 4:8 Bacaan Untuk Setahun: Di awal hingar-bingarnya kelahiran Internet, para pengembang situs membuat aturan-aturan mereka sendiri. Alhasil, terjadilah kekacauan. Salah satu di antara permasalahan yang timbul adalah sesuatu yang terlihat bagus di satu komputer tidak dapat terbaca di komputer lain. Ini menyebabkan para perancang menyebut Internet sebagai jaringan liar, seperti suatu masa di wilayah Barat di Amerika Serikat ketika belum ada hukum yang berlaku. Untuk memperbaiki kekacauan ini, para pengembang situs mulai bertemu untuk menetapkan standar-standar yang disepakati bersama. Permohonan mereka mengingatkan kita akan alasan penting mengapa bangsa Israel memiliki hukum yang mengatur hidup mereka ketika mereka meninggalkan Mesir (Ul. 4:1). Tanpa hukum-hukum itu, kehidupan mereka akan menjadi anarkis. Namun, dengan hukum-hukum itu, mereka memiliki suatu sistem kehidu

Ketulusan Cinta

Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acara pernikahan yang sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut dan dalam suatu bentuk acara yang sangat mengesankan. Mempelai wanita tampak begitu anggun dengan gaun putihnya dan pengantin pria dengan tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang mereka akan setuju bahwa mereka sungguh-sungguh pasangan yang saling mencintai. Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, “Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan” katanya sambil menyodorkan majalah tersebut. “Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia …” Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggu

Alkitab Elektronik

Ini adalah software Alkitab Nih yang belum punya software Alkitab di laptop, notebook atau komputer silakan download di sini . Sebagai anak kristiani yang baik sebaiknya baca Alkitab setiap hari meskipun sedang di depan layar komputer atau sejenisnya, jadi software ini sangat penting! GBU.

Memilih Teman atau Musuh?

Pada zaman dahulu ada seorang petani mempunyai seorang tetangga yang berprofesi sebagai pemburu dan mempunyai anjing-anjing yang galak dan kurang terlatih. Anjing-anjing itu sering melompati pagar dan mengejar-ngejar domba-domba petani. Petani itu meminta tetangganya untuk menjaga anjing-anjingnya, tetapi ia tidak mau peduli. Suatu hari anjing-anjing itu melompati pagar dan menyerang beberapa kambing sehingga terluka parah. Petani itu merasa tak sabar, dan memutuskan untuk pergi ke kota untuk berkonsultasi pada seorang hakim. Hakim itu mendengarkan cerita petani itu dengan hati-hati dan berkata, “Saya bisa saja menghukum pemburu itu dan memerintahkan dia untuk merantai dan mengurung anjing-anjingnya. Tetapi Anda akan kehilangan seorang teman dan mendapatkan seorang musuh. Mana yang kau inginkan, teman atau musuh yang jadi tetanggamu?” Petani itu menjawab bahwa ia lebih suka mempunyai seorang teman. “Baik, saya akan menawari Anda sebuah solusi yang mana Anda harus manjaga domb

Jati Diri Yang Sebenarnya

Alkisah, di tengah samudra yang maha luas, tampaklah ombak besar sedang bergulung-gulung dengan suaranya yang menggelegar, tampak bersuka ria menikmati kedasyatan kekuatannya, seakan-akan menyatakan keberadaan dirinya yang besar dan gagah perkasa. Sementara itu, jauh di belakang gelombang ombak besar, tampak sang ombak kecil bersusah payah mengikuti. Ia terlihat lemah, tertatih-tatih, tak berdaya, dan jauh tersisih di belakang. Akhirnya, ombak kecil hanya bisa menyerah dan mengekor ke mana pun ombak besar pergi. Tetapi, di benaknya selalu muncul pertanyaan, mengapa dirinya begitu lebih lemah dan tak berdaya? Suatu kali, ombak kecil bermaksud mengadu kepada ombak besar. Sambil tertaih-tatih ombak kecil berteriak: “Hai ombak besar. Tunggu!” Sayup-sayup suara ombak kecil didengar juga oleh ombak besar. Lalu sang ombak besar sedikit memperlambat gerakannya dan berputar-putar mendekati arah datangnya suara. “Ada apa sahabat?” Jawab ombak besar dengan suara menggelegar hebat. “

Hidup Adalah Pilihan

Rolando dan Ronaldo adalah sepasang anak kembar yang terlahir dari keluarga yang berantakan. Ibunya adalah seorang penjudi, dan ayahnya adalah juga penjudi dan pemabuk. Ibu mereka lebih dahulu meninggal pada saat bayi kembar ini lahir. Sang Ayah yang kemudian merawat mereka dan kemudian menyekolahkan mereka, sampai pada akhirnya sang Ayah meninggal dunia. Karena tidak memiliki keluarga yg bersedia menampung ke dua anak kebar ini, akhirnya mereka tinggal di sebuah panti asuhan yg berbeda. Berita mengenai nasib malang kedua bocah kembar ini sempat menghiasi koran tempat lahir mereka di Negara Mexico. Empat puluh tahun kemudian setelah perpisahan tersebut, seorang pemimpin redaksi surat kabar ternyata ingin mengetahui keberadaan kedua anak kembar tersebut dan kemudian mengutus team wartawan mereka untuk melakukan pencarian data. Mereka menemukan Rolando sedang berada dalam sebuah bar di daerah Guadelajara dalam kondisi mabuk berat dan nampaknya memiliki kebiasaan berhari-hari tidak ma

Kebijaksanaan

Pada jaman dahulu kala, ada seorang anak yang senang sekali belajar. Ia ingin memperoleh hikmat dan kebijaksanaan, lalu ia pergi ke orang yang paling bijaksana di kota itu, Socrates, untuk meminta nasihat. Socrates sudah sangat tua dan memiliki pengetahuan yang sangat luas di samping terkenal karena kebijaksanaannya. Anak itu lalu bertanya kepada Socrates bagaimana ia juga dapat memperoleh kebijaksanaan. Socrates yang terkenal jarang berbicara banyak, memilih untuk tidak menjawab pertanyaan anak itu dengan kata- kata, tetapi dengan ilustrasi. Ia membawa anak itu ke pantai dan dengan pakaian yang masih lengkap terus berjalan ke arah air sampai pakaiannya menjadi basah. Ia suka melakukan hal-hal yang membangkitkan rasa ingin tahu, terutama ketika ia sedang mencoba untuk membuktikan sesuatu. Anak itu dengan bersemangat mengikuti instruksi Socrates dan ikut berjalan ke arah laut sampai permukaan air mencapai dagu mereka. Tanpa berkata apa-apa, Socrates mengulurkan tangannya ke arah bahu

Segenggam Serbuk Pahit

Suatu hari seorang tua bijak didatangi seorang pemuda yang sedang dirundung masalah. Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung menceritakan semua masalahnya. Pak tua bijak hanya mendengarkan dgn seksama, lalu ia mengambil segenggam serbuk pahit dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya”, ujar pak tua. “Pahit, pahit sekali”, jawab pemuda itu sambil meludah ke samping. Pak tua itu tersenyum, lalu mengajak tamunya ini untuk berjalan ke tepi telaga belakang rumahnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampai ke tepi telaga yg tenang itu. Sesampai di sana, Pak tua itu kembali menaburkan serbuk pahit ke telaga itu, dan dengan sepotong kayu ia mengaduknya. “Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah.” Saat si pemuda mereguk air itu, Pak tua kembali bertanya lagi kepadanya,”Bagaimana rasanya ?” “Segar”, sahut si pemuda. “Apakah kamu mera

Sengat Maut

Pada suatu perjalanan liburan, sebuah keluarga pergi dengan mobil mereka menuju lokasi wisata, dan dengan jendela kaca yang diturunkan, mereka dapat menikmaai kehangatan matahari pagi yang cerah. Namun tiba-tiba seeokor lebah masuk ke dalam mobil itu dan berputar-putar di dalam mobil. Salah seorang anak perempan kecil di dalam mobil itu sangat alergi terhadap sengatan lebah, yang dapat mengancam jiwanya dalam beberapa jam saja jika disengat lebah. “Aduh Ayah! Dia berteriak karena ketakutan, “Ini lebah, ia akan segera menyengat aku!” Sang ayah mencoba menghentikan mobil dan mencoba menangkap lebah itu. Lebah itu terbang tepat mengarah kepadanya dan tiba-tiba menghantam kaca depan mobil, saat itulah tepat sang Ayah menangkap lebah itu dengan kedua tangannya. Pada saat menggenggam lebah itu, tangan sang ayah pun disengat lebah itu dan rasa cukup perih akibat sengatan lebah itu dirasakan oleh sang ayah. Kemudian sang ayah melepaskan lagi lebah itu dari tangannya. Namun ternyata lebah i

RANTAI KASIH

Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang berdiri kebingungan di pinggir jalan. Meskipun hari agak gelap, pria itu dapat melihat bahwa sang nyonya sedang membutuhkan pertolongan. Maka pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil Benz wanita itu dan keluar menghampirinya. Mobil Pontiac-nya masih menyala ketika pria itu mendekati sang nyonya. Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih ketakutan. Tak ada seorang pun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini. Apakah pria ini akan melukainya? Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan miskin dan kelaparan. Sang pria dapat melihat bahwa wanita itu ketakutan, sementara berdiri di Sana kedinginan. Ia mengetahui bagaimana perasaan wanita itu. Ketakutan itu membuat sang nyonya tambah kedinginan. Kata pria itu, “Saya di sini untuk menolong anda, Nyonya. Masuk ke dalam mobil saja supaya anda merasa hangat! Ngomong-ngomong, nama saya Bryan Anderson.” Wah, sebenarnya ia hanya mengalami ban kempes, namun bagi

Alkitab Yang Tetap Bersih

"Ya, boleh, Nak," kata seorang ibu rumah tangga kepada seorang anak laki-laki belasan tahun yang sedang berdiri di depan pintu rumahnya. "Kamu boleh menyewa kamar di sini selama bersekolah. Tetapi ibu tidak sanggup membersihkan kamar itu. Kamulah yang harus membersihkannya, ya? Dengan demikian Ibu dapat memberi harga sewa yang lebih murah." Nama anak remaja Amerika itu John. Ia seorang putra desa yang terpaksa harus tinggal di sebuah kota kecil kalau mau meneruskan pendidikannya pada tingkat SLTA. Terus terang, si John tidak begitu senang mendengar bahwa ia harus membersihkan kamarnya sendiri. Tetapi ia merasa dapat berbuat demikian kalau terpaksa. Memang, ibu tidak menentukan berapa sering saya harus membersihkan kamar, begitulah pikirannya. Maka John setuju akan menyewa kamar itu. Beberapa hari setelah John mulai memakai kamar itu, ketika ia pulang dari sekolah, ia menemukan sebuah Alkitab di atas mejanya. Alkitab itu bukan milik John; pasti orang lain

Kasih Yang Berkorban

Ada seorang ibu mempunyai tiga orang anak. Ketika hujan turun dengan derasnya, sang ibu sambil duduk menulis surat dengan serius. Datanglah anak pertama dan berkata kepadanya, "Bu, aku mengasihimu!" Mendengar kakaknya berkata demikian, adik kedua tidak mau ketinggalan. Ia datang mendekati ibunya, lalu berkata pula, "Ibu, di antara kami bertiga, akulah yang lebih mengasihi ibu!" Si bungsu yang memperhatikan dengan serius tindakan kedua kakaknya, segera meninggalkan mainannya, lalu datang kepada ibunya. Si bungsu tidak berkata apa-apa, tetapi ia langsung memeluk ibunya dengan penuh kasih. Setelah itu mereka kembali ke tempatnya masing-masing. Setelah selesai menulis, pada saat itu di luar rumah hujan sangat deras disertai guruh dan kilat yang sambar-menyambar, dan sang ibu memanggil anak-anaknya dan menyuruh mereka untuk mengeposkan surat tersebut. Sang ibu menekankan bahwa surat itu sangat penting dan harus segera dikirim. Anak yang pertama beralasan, "B

Pakis dan Bambu

Suatu hari aku memutuskan untuk berhenti. Berhenti dari pekerjaanku, Berhenti dari hubunganku dengan sesama dan berhenti dari spiritualitasku. Aku pergi ke hutan untuk bicara dengan Tuhan untuk yang terakhir kalinya. "Tuhan", kataku. "Berikan aku satu alasan untuk tidak berhenti?" Dia memberi jawaban yang mengejutkanku. "Lihat ke sekelilingmu", kataNya. "Apakah engkau memperhatikan tanaman pakis dan bambu yang ada di hutan ini?" "Ya", jawabku. Lalu Tuhan berkata, "Ketika pertama kali Aku menanam mereka, Aku menanam dan merawat benih-benih mereka dengan seksama. Aku beri mereka cahaya, Aku beri mereka air, dan pakis-pakis itu tumbuh dengan sangat cepat. Warna hijaunya yang menawan menutupi tanah, namun tidak ada yang terjadi dari benih bambu, tapi Aku tidak berhenti merawatnya." "Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak lagi. Namun, tetap tidak ada yang terjadi dari benih bambu, tetapi A

Ingatlah

Disaat kamu ingin melepaskan seseorang..ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya Disaat kamu mulai tidak mencintainya…ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya Disaat kamu mulai bosan dengannya…ingatlah selalu saat terindah bersamanya Disaat kamu ingin menduakannya…bayangkan jika dia selalu setia Saat kamu ingin membohonginya…ingatlah disaat dia jujur padamu Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu Jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu, Kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu Yang indah hanya sementara Yang abadi adalah kenangan Yang ikhlas hanya dari hati Yang tulus hanya dari sanubari Tidak mudah mencari yang hilang Tidak mudah mengejar impian Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga Ingatlah pada pepatah, “Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini” Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif…. Hidup bagaikan mimpi, seinda

Tuhan Merajut Kehidupanmu

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet. Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut: “Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini; nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas.” Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu Semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil; ” anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu. “ Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah y

Mengejar Bayangan

Seorang anak kecil bercucuran keringat. Ia telah berusaha cukup lama berlari dan terus berlari. Ia ingin mengalahkan sesuatu di depannya, ia ingin melampaui bayangannya sendiri. Namun semakin ia kejar, semakin yang dikejar itu menjauh mendahuluinya. Tak peduli berapa jauh ia mengejar, berapa cepat ia berlari, bayangannya selalu tetap saja berada di depannya, pada hal ia kini sudah kehabisan tenaga. Akhirnya orangtuanya tahu juga apa yang sedang diperbuat anaknya. Sang ibu dengan penuh kasih memberikan sebuah nasihat yang amat sederhana; 'Anakku sayang! Hanya ada satu tindakan sederhana yang perlu engkau perbuat untuk mengalahkan bayanganmu, yakni berjalan menghadap matahari. Karena dengan itu bayanganmu pasti akan berada di belakangmu. Hanya dengan itu engkau menjadi pemenangnya'. Anda mungkin pernah atau sedang berusaha sekuat tenaga untuk melampaui suatu 'bayangan' tertentu. Mungkin anda berhadapan dengan problema pekerjaan, studi, atau masalah perkawinan dan ke

Dosa-Dosa Yang Telah Diperbuat

Dua orang pendosa mengunjungi hamba Tuhan yang bijak dan meminta nasehatNya. "Kami telah melakukan suatu dosa," kata mereka dan suara hati kami terganggu. "Apa yang harus kami lakukan ?" "Katakanlah kepadaku, perbuatan-perbuatan salah mana yang telah kamu lakukan, Anakku," kata hamba Tuhan tersebut. Pria pertama mengatakan ,"Saya melakukan suatu dosa yang berat dan mematikan." Pria kedua berkata,"Saya telah melakukan beberapa dosa ringan, yang tidak perlu dicemaskan." "Baik," kata hamba Tuhan tersebut, "Pergilah dan bawalah kepadaku sebuah batu untuk setiap dosa yang telah kamu lakukan !". Pria pertama kembali dengan memikul sebuah batu yang amat besar. Pria kedua dengan senang membawa satu tas berisi batu-batu kecil. "Sekarang," kata hamba Tuhan tersebut, "Pergilah dan kembalikan semua batu itu tepat dimana kamu telah menemukannya!". Pria pertama mengangkat batu besar itu dan memi

SEBAB KRISTUS HIDUP, ADA HARI ESOK

I Korintus 15:1-11 “Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.” I Korintus 15:14 Sebagai orang yang mengawali pelayanan di Korintus, Paulus merasa perlu mengingatkan dan meneguhkan jemaat Korintus dengan meyakinkan mereka bahwa banyak orang melihat Yesus setelah kebangkitan-Nya. Kristus benar-benar bangkit! “Sebagai seorang istri dan ibu yang sedang menantikan kelahiran anak ketiga kami pada tahun 60-an di tengah-tengah pergolakan, perang Vietnam, narkoba yang merajalela, rasialisme, ide bahwa Allah tidak bangkit menjadi populer. Bill suamiku sedang sakit dan keadaannya makin diperparah oleh masalah keluarga. Beberapa orang mulai mempersalahkan kami serta orang-orang percaya lainnya tentang ide bahwa Allah itu ada. Siapakah ingin anaknya lahir ke dalam dunia seperti ini? Saya berpikir bahwa dunia ini jahat, pengaruhnya begitu kuat, apa yang akan terjadi dengan anak kami kelak? Saya tidak dapat menjelaskan a

SENYUM YANG BERARTI

Bacaan Mazmur 92 : 1 – 5 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. (Amsal 17 : 22) Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kalau kita terbang dengan menggunakan pesawat Singapore Airlines, maka kesan pertama yang kita lihat adalah pelayanan yang sangat ramah, itu wajar karena Motto perusahaan ini bagi seluruh awak kabinnya adalah “ Smile.....Smile.....and.. Smile” sehingga kita tidak perlu terkejut kalau perusahaan penerbangan ini menjadi salah satu perusahaan penerbangan yang paling disukai Customernya. Walaupun harga tiketnya termasuk yang paling mahal, tetapi seluruh penerbangannya selalu saja penuh. Dalam bacaan hari ini kita diajak oleh Pemazmur untuk

Karena Aku Adalah Sebatang Pensil

Aku hanyalah sebatang pensil di tangan Tuhan Biarlah pensil ini dipakai Tuhan Untuk menuliskan apapun yang IA kehendaki Karna aku adalah sebatang pensil Maka hanya kebaikan Tuhan yang akan kutuliskan Hanya kebajikan Tuhan yang akan kugoreskan Di tengah dunia yang penuh kejahatan Aku akan menuliskan kasihMU Tuhan Di tengah dunia yang begitu menakutkan Aku akan menuliskan FirmanMU yang menguatkan Di tengah kesedihan manusia yang berlinang air mata Aku akan menuliskan penghiburan yang dari Firman Di tengah kekecewaan manusia yang tanpa pengharapan Aku akan menuliskan segala kebaikan Tuhan Apa yang bisa dilakukan sebuah pensil ? Hanya menulis dan menulis Menulis dan terus menulis Aku tidak akan berhenti menulis Aku akan terus menulis dan menulis Di tengah amukan deru ombak kejahatan Aku akan menuliskan cinta dan kasih Tuhan Di tengah badai yang bergelora Aku akan menuliskan pertolongan Tuhan Aku bertekad menuliskan kebaikan Tuhan untuk hati yang keras Aku bert

Push Up Untuk Teman

mungkin cerita ini terlalu panjang dan membosankan, namun jika kalian membaca sampai selesai mungkin kalian akan menangis terharu. Cerita ini mengingatkan kita kepada Sang Pencipta yg Agung. Ada seorang Profesor mata kuliah Religi yang bernama Dr. Christianson yang mengajar di sebuah perguruan tinggi kecil di bagian barat Amerika Serikat. Dr. Christianson mengajar Kekristenan di perguruan tinggi ini dan setiap siswa semester pertama diwajibkan untuk mengikuti kelas ini. Sekalipun Dr. Christianson berusaha keras menyampaikan intisari Injil kepada kelasnya, ia menemukan bahwa kebanyakan siswanya memandang materi yang diajarnya sebagai suatu kegiatan yang membosankan. Meskipun ia sudah berusaha sebaik mungkin, kebanyakan siswa menolak untuk menanggapi Kekristenan secara serius. Tahun ini, Dr. Christianson mempunyai seorang siswa yang spesial yang bernama Steve. Steve belajar dengan tujuan untuk melanjutkan studinya ke seminari dan memiliki kerinduan yang besar untuk masuk ke dalam p

Berdoa Bukan Untuk Menang

Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab, ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab, memang begitulah peraturannya. Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark lah yang paling tak sempurna. Beberapa anak meragukan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya. Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip diatasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri. Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, t

Anda Berharga Di Mata Tuhan

Ada seorang laki-laki, dimana setiap orang yang melihat fisiknya pasti setuju bahwa ia bukan laki-laki yang menarik. Badannya gemuk dan tingginya di bawah rata-rata, wajahnya tidak tampan. Ia bukan orang yang kaya raya juga bukan orang yang punya kepandaian khusus. Jalannya agak pincang, dan suaranya pun sumbang untuk menyanyi. Sebut saja ia bernama Milo. Sehari-hari ia bekerja sebagai pegawai sebuah toko buku dengan gaji yang tidak seberapa. Milo sudah hampir berumur 40 tahun, ia kadang merasa fustasi karena ia belum punya pacar hingga saat ini, Ia kadang merasa Tuhan tidak adil baginya menciptakan dirinya seperti itu, tidak ada wanita-wanita yang mengelilinginya karena mengaguminya, tidak ada kelimpahan harta padanya, atau orang-orang yang memujinya karena kehebatannya. Suatu ketika, pulang dari tempat bekerja melewati lorong yang gelap, seorang pria tinggi besar menghadangnya. Wajahnya tidak nampak jelas karena gelapnya malam. Pria itu menodongkan sebuah pisau pada dadan

ALLAH YANG MENYEMBUHKAN

“… Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yakobus 5:16b). Para dokter di Amerika Serikat telah melakukan berbagai riset tentang hubungan antara iman dan kesehatan dan mereka menyimpulkan bahwa orang yang kehidupan agamanya sehat umurnya lebih panjang. Survey menunjukkan bahwa dari 5286 responden di California, tingkat kematian orang yang pergi ke gereja lebih rendah dari pada yang tidak ke gereja. Secara umum kesehatan mereka lebih baik, lebih tahan terhadap depresi, keinginan untuk bunuh diri, ketergantungan kepada obat/alkohol atau lainnya lebih kecil. Jika mereka yang ke gereja itu menderita sakit (mis. Kanker, darah tinggi, dsb) mereka menunjukkan gejala yang lebih sedikit dan kondisi mereka lebih baik. Pada tahun 1988, Dr.Randolph Byrd, seorang kardiolog membagi 393 pasien yang berpenyakit jantung di San Fransisco General Hospital Medical Centre menjadi 2 bagian. Kelompok pertama didoakan oleh orang-orang Kristen di kota itu, kelompok yang ke dua

TEGAR SEPERTI KAYU ARAS

orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon ( Mazmur 92 : 13) Kalau kita punya kesempatan pergi ke Mesir, maka akan banyak tempat bersejarah yang tertulis di Alkitab yang dapat kita kunjungi. Seperti makam para raja di beberapa Piramida, bahkan peninggalan-peninggalan purbakala lainnya. Salah satu hal yang sangat menarik dari kunjungan ini adalah jika kita mendapat penerangan dari para pemandu wisata yang menjelaskan jenis kayu yang banyak berada disekitar tempat-tempat bersejarah ini yang disebut dengan kayu aras. Sepintas kayu ini nampak seperti besi karena berwarna hitam. Seorang pemandu wisata pernah berkata :” kayu ini adalah batang kayu Cedar / aras, yang ditebang di Libanon dan diangkut dengan kapal layar kesini, kurang lebih empat ribu tahun yang lalu. Kayu ini dapat bertahan ribuan tahun, tanpa cacat atau kerusakan apapun. Jika kita melihat struktur pohon aras ditempatnya di Libanon, maka dapat dilihat bahwa pohon ini merupa

Jaga Hatimu

Amsal 4 “ Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” Amsal 4:23 Pada umumnya orang berpendapat bahwa otak adalah pusat pengatur kegiatan manusia. Tetapi Alkitab mengatakan bahwa hati adalah pusat, “… karena dari situ terpancar kehidupan.” Menurut Alkitab, hati adalah keseluruhan pikiran, perasaan dan kehendak seseorang. Hati adalah pusat pikiran seseorang, orang sadar akan sesuatu dalam hatinya (Ulangan 8:5); berdoa dalam hati (I Samuel 1:12-13), Merenung dalam hati (Maz. 19:25), percaya dalam hati (Roma 10:9), ragu hatinya (Markus 11:23) dsb. Semua kegiatan hati ini semuanya menyangkut pikiran. Hati juga pusat perasaan: hati yang gembira, hati yang penuh kasih, hati yang takut, hati yang berani, hati yang kuatir, hati yang penuh amarah, hati yang susah, dsb. Semua kegiatan hati itu bersifat emosional. Hati juga pusat kehendak: ada hati yang keras dan menolak perintah Allah (kel. 4:21); hati yang setia mencari Tuhan (I Tawa

Jadilah Teladan Yang Baik

"Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu." (Titus 2:7) Murid Kristus, ada suatu cerita yang menarik dari seorang aktor bernama Charles Coburn. Saat masih kecil, beliau sangat menyukai teater dan waktu itu tidak ada bioskop. Pada suatu hari, ayah dari Charles Coburn memberikan sebuah nasihat : “Nak, satu hal yang tidak boleh kau lakukan adalah kau tidak boleh pergi ke pertunjukan tertutup yang mempertontonkan wanita-wanita telanjang karena kau akan melihat sesuatu yang seharusnya tidak boleh kau lihat.” Jawaban ayahnya ini mengusik rasa ingin tahu dari Charles Coburn. Pada satu kesempatan saat Charles kecil mempunyai cukup uang, Charles kecil langsung pergi ke pertunjukkan tertutup. Dan ayahnya benar, disana Charles kecil melihat sesuatu yang seharusnya tidak boleh dia lihat yaitu: ayahnya ada disana! Murid Kristus, mungkin kita tertawa ketika membaca kisah Charles Coburn

Pagar Dan Sahabat

Pernah ada anak lelaki yang berwatak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain. Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar. Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari. Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar. Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya. Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap kali bila dia berhasil menahan diri/bersabar. Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar. Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata: "Anakku, kamu sudah baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar. Pagar in

Kesucian Doa Dari Sahabat

Sebuah kapal karam di tengah laut karena terjangan badai dan ombak hebat. Hanya dua orang lelaki yang bisa menyelamatkan diri dan berenang ke sebuah pulau kecil yang gersang. Dua orang yang selamat itu tak tahu apa yang harus dilakukan. Namun, mereka berdua yakin bahwa tidak ada yang dapat dilakukan kecuali berdoa. Untuk mengetahui doa siapakah yang paling dikabulkan, mereka sepakat untuk membagi pulau kecil itu menjadi dua wilayah. Dan mereka tinggal sendiri-sendiri berseberangan di sisi-sisi pulau tersebut. Doa pertama mereka panjatkan, mereka memohon agar diturunkan makanan. Esok harinya, lelaki ke satu melihat sebuah pohon penuh dengan buah-buahan tumbuh di sisi tempat tinggalnya. Sedangkan di daerah tempat tinggal lelaki yang lainnya tetap kosong. Seminggu kemudian, lelaki yang ke satu merasa kesepian dan memutuskan untuk berdoa agar diberikan seorang istri. Keesokan harinya, ada kapal yang karam dan satu-satunya penumpang yang selamat adalah seorang wanita ya